Minggu, 17 Mei 2009

pembahasan Analitik_titrasi Kompleksometri

Pembahasan analtik_titrasi kompleksometri

Titrasi kompleksometri yaitu titrasi pembentukan persenyawaan ion kompleks atau garam yang sukar mengion atau pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan, jenis titrasi ini merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, syarat terbentuknya kompleks yaitu tingkat kelarutan yang tinggi. Titrasi kompleksometri ini salah satu metode kuantitatif dengan memanfaatkan reaksi kompleks antara ligan dengan ion logam.
Pada percobaan ini mencoba menentukan konsentrasi ion logam Zn2+ dengan menggunakan larutan baku sekunder Na2EDTA dengan indicator EBT yang ditandai dengan perubahan warna dari merah ke biru muda dengan berprinsip berdasarkan pada reaksi pembentukan kompleks antara ion logam Zn2+ dengan zat pembentuk kompleks atau liganda yang disebut dengan Na2edTa. Mula-mula melakukan standarisasi titran dalam hal ini adalah Na2EDTA. Dipilih Na2edta karena larut dalam air dan juga pereaksi umum dari edta dalam bentuk garamnya . karena Na2Edta larutan baku sekunder maka harus dibakukan dengan larutan primer ZnSO4. ZnSO4 merupakan garam dari larutan Zn2+.
Dalam titrasi ini, yang bertindak sebagai titran adalah larutan primer ZnSo4 karena yang akan dicari konsentrasinya dan larutan Na2edta sebagai titer karena sudah diketahui konsentrasinya. Larutan ZnSo4 dipipet dan dimasukan ke dalam labu titrasi. Kemudian ditambahkan larutan dapar salmiak(buffer) Ph 10 dan di encerkan dengan air suling . Larutan yang mengandung ion logam dan akan dititrasi dengan larutan EDTa harus ditambahkan sebuah buffer seperti ammonia karena ion logam seperti zn2+ pada ph tinggi (basa) akan mudah terhidrolisis dan menimbulkan pengendapan hidroksida-hidroksida:
Zn2+ + 2NH3 + 2H2O è(reaksi bolak balik) Zn(OH)2 + 2NH4+
Endapan hidroksida akan menyebabkan lambatnya kerja larutan Edta. Oleh karena itu perlu untuk menambah ligan pengompleks agar pengendapan hidroksida logam itu dicegah. Larutan buffer akan bereaksi dengan larutan logam, dengan anion buffer (ammonia) akan membentuk ion kompleks dengan logam itu (Zn2+):
Zn(OH)2 (endapan) + 4NH3 è(reaksi bolak balik) [zn(Nh3)4]2+ + 2OH-
Dalam penambahan buffer (ammonia) pada larutan yang mengandung ion logam jangan terlalu banyak karena akan menimbulkan kekeliruan pada titrasi yang hasilnya akan memperjelek titik akhir titrasi disebabkan karena Efek konsentrasi ammonia. Campuran larutan dalam labu titrasi yang telah terisi larutan ZnSo4, dapar salmiak dan air suling kemudian ditambahkan indicator EBT. Dalam pemilihan indicator diperlukan dari warna reaksi yang dihasilkan harus memiliki warna yang spesifik dan memiliki kestabilan yang cukup, jika tidak, karena disosiasi tak akan diperolah warna yang tajam. Titrasi ini diperlukan indikator EBT karena peka terhadap perubahan kadar logam dan Ph larutan. Pada Ph 8-10 senyawa ini berwarna biru dan kompleksnya berwarna merah anggur. Reaksinya dengan indicator EBT dapat terbentuknya ikatan kovalen parsial dengan liganda diakibatkan oleh adanya interaksi antara ion logam pusat dengan liganda yang melibatkan pembagian pasangan electron bebas ion logam pada tiap molekul liganda. Ion kompleks seperti ini mempunyai warna gelap namun mencolok.
Zn2+ + EBT è(reaksi bolak balik) ZnEBT
Kompleks warna merah anggur
Larutan berwarna merah anggur ini mulai dititrasi dengan Na2edta. Bila suatu larutan Na2Edta ditambahkan dengan larutan yang mengandung ion-ion logam, terbentuklah kompleks-kompleks dengan disertai pembebasan dua ekiuvalen ion hydrogen:
M(logam)n+ MgY2- è x(MY)(n-4)+ + 2H+
Pembentukan kompleks yang paling umum jika ion kompleks terbentuk adalah perubahan warna dimana Titrasi antara larutan Na2Edta dan larutan ZnSo4 menghasilkan warna dari merah anggur menjadi biru muda. :
ZnEBT + EDTA è (reaksi bolak balik) ZnEDTA + EBT
Kompleks warna biru muda
pada PH 10 larutan akan berwarna biru ketika molekul edta ekuivalen dengan jumlah ion logam dalam sampel larutan dan molekul indikator terlepas dari ion logam.
Dari hasil reaksi yang didapat adalah pembentukan kompleks. Suatu ion kompleks terdiri satu atom ion pusat dan sejumlah ligan, seperti contoh, diambil produk hasil reaksi antara ion logam Zn2+ dengan ammonia
[zn(Nh3)4]2
Senyawa kompleks ini, Zn sebagai ion pusatnya dan (NH3)4 sebagai ligan sebanyak 4 ligan yang menempel pada ion pusatnya. Ligan mengandung suatu atom elektronegatif seperti nitrogen, oksigen dan salah satu halogen. ligan ada beberapa macam menurut pasangan elektronnya, yaitu ligan unidentat, ligan yang hanya memiliki satu pasangan electron menyendiri misalnya NH3 kemudian ada ligan bidentat, yaitu ligan yang memiliki dua gugus yang mampu membentuk dua ikatan dengan atom sentral, contohnya EDTA, NH2CH2CH2NH2, ada yang disebut sebagai ligan kuadridentat contohnya senyawa trietilenatetramina, dan ligan lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar